Kamis, 10 Maret 2011

Lele Sangkuriang Alternatif Kualitas di Tanah Priangan

Lele sangkuriang, namanya berkibar seiring dengan turunnya pamor lele dumbo di lingkup Jawa Barat. Sebagian kalangan menyebutkan berkibarnya lele sangkuriang ini dikarenakan kualitasnya yang lebih baik daripada lele dumbo yang ada saat ini. “Benih lele dumbo yang ada di Jawa Barat saat ini telah mengalami penurunan kualitas,” demikian kata Nashrudin, salah satu pembenih lele sangkuriang yang telah mendapatkan sertifikasi dari BBAT (Balai Budidaya Air Tawar) Sukabumi. Penurunan kualitas benih lele dumbo yang ada di pembudidaya diakibatkan tidak adanya pengelolaan induk yang baik sehingga terjadi perkawinan sekerabat (inbreeding).

Lele Sangkuriang Lebih Cepat dan Hemat Pakan

Kebutuhan benih ikan lele merupakan prioritas utama dalam menunjang program budidaya. Tapi kualitas bibit yang baik menjadi masalah budidaya lele di Kabupaten Sleman.
S.Riyadi Martoyo, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman mengatakan indikasi penurunan kualitas benih itu antara lain pertumbuhan tidak merata. “Saat panen, 10 % berukuran besar dan 60 % ukuran standar dan 30 % berukuran kecil. Waktu pemeliharaan menjadi lebih lama, jadi 70 hari dari sebelumnya 50 hari. Sehingga kebutuhan pakan makin banyak,” katanya.
Mengatasi masalah ini, Bidang Perikanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman memberikan induk lele sangkuriang kepada UPR (Unit Pembenihan Rakyat) untuk memperbaiki mutu induk lele di Kabupaten Sleman.

Lele Sangkuriang Tembus Pasar Dunia

Legenda Sangkuriang  kini telah diabadikan menjadi spesies ikan lele. Jenis ikan yang diperkirakan mampu bertahan dari berbagai virus ternyata mampu menembus pasaran dunia. Persilangan genetika induk betina dengan jantan ke enam ternyata mampu menghasilkan benih ikan lele unggulan. Dari persilangan itulah, maka ikan lele jenis ini kerap disebut ikan Lele Sangkuriang.

Bisnis Menguntungkan Budi Daya Lele Sangkuriang

Bisnis Budi Daya Ikan Air tawar memang memiliki wilayah yang sangat luas. Salah satu Ikan Budi daya air tawar yang cukup memiliki prospek bisnis yang menjanjikan adalah Lele Sangkuriang. Nama Lele Sangkuriang memang belum setenar  Ikan Lele Dumbo, namun sebenarnya secara fisik tidak memiliki perbedaan. Sebenarnya Lele Sangkuriang merupakan Strain baru Lele Dumbo yang  kehadirannya merupakan upaya memperbaiki produktivitas Lele Dumbo yang dirasakan mengalami penurunan. Lele Sangkuriang merupakan strain baru dari Lele Dumbo yang dikembangkan oleh BBAT Sukabumi sejak beberapa tahun silam. Pengembangan Lele Sangkuriang didasarkan oleh penurunan kualitas Lele Dumbo karena tidak disertai dengan penanganan Induk yang baik di dalam budi dayanya.
Penanganan induk lele dumbo yang tidak baik tersebut antara lain perkawinan sekerabat (inbreeding), penggunaan induk yang berkualitas rendah dan lain-lain. Parameter rendahnya kualitas induk lele dumbo ini diamati dari pematangan gonad, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR ( Feeding Conversion Rate), atau efisiensi konversi berat makanan menjadi berat tubuh ikan lele dumbo.

Budidaya lele sangkuriang (terapan)

Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp.) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah direleas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak berbeda dengan lele dumbo, mulai dari pembenihan sampai pembesaran.
Pematangan GonadPematangan gonad lele sangkuriang dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 50 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 300 ekor induk ukuran 0,7 – 1,0 kg; beri pakan tambahan berupa pellet khusus lele dumbo sebanyak 3 persen setiap hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.

Garansi Benih Dari Pembenihan Lele Sangkuriang

Di atas tanah seluas 5 ribu meter persegi, Pembenihan Lele Sangkuriang mulai dikembangkan. Usaha pembenihan yang terletak di Kampung Goak, Desa Banjarsari, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang ini bukan sekedar pembenihan kelas rumah tangga. Usaha pembenihan ikan ini sudah termasuk dalam Usaha Kecil Memengah (UKM). Sejak berdiri tahun 2004, pembenihan ikan ini mampu memasok ke wilayah Serang, Cilegon dan Pandeglang.

Inilah Cara Terhebat Budidaya Lele Sangkuriang

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.

Memaksimalkan Keberhasilan Budidaya Lele

Keberhasilan Budidaya ikan lele ditentukan oleh beberapa faktor antara lain benih yang unggul atau berkualitas baik, makanan yang memilik kandungan gizi tinggi, kondisi air yang baik dan pola pemeliharaan yang tepat. Faktor genetik benih lele sangat mempengaruhui pertumbuhan ikan lele sampai ukuran konsumsi. Lele dumbo yang dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat ternyata mengalami penyimpangan genetik karena kesalahan dalam membudidayakannya, sehingga ditemukan lele strain baru yang dikenal dengan lele sangkuriang. Beberapa petani telah menerapkan sistem pemberian probiotik yang dicampurkan pada paka ikan lele, sehingga pertumbuhan ikan lele dapat lebih cepat , masa panen lebih singkat sehingga efisiensi pakan juga meningkat. Imbas lebih lanjut adalah keuntungan budi daya ikan lele yang meningkat.